Keluarga Miliki Peran Penting dalam Melawan Diabetes
A
A
A
JAKARTA - Hari Diabetes Sedunia, yang jatuh setiap 14 November, mengangkat tema "Bersama Keluarga Lawan Diabetes" pada tahun ini. Disadari atau tidak, ternyata keluarga memiliki peran penting untuk mendeteksi awal dan pengobatan diabetes.
Apabila seseorang memiliki riwayat diabetes di keluarga, maka dipastikan penyakit tersebut akan menurun. Oleh karena itu, Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FACE menjelaskan pentingnya peran keluarga untuk menemukan, mencegah dan menangani penyakit tersebut.
"Enggak usah jauh-jauh, kita lihat saja sekitar kita dari keluarga. Tugas keluarga itu menemukan dan mencegah diabetes. Kalau ibu kena diabetes, anaknya pasti kena. Kalau ibu, bapaknya enggak kena diabetes, pasti kakek, neneknya kena diabetes. Dari gennya menurun ke kita," jelas Prof Sidartawan saat acara Bersahabat Dengan Insulin-Insulin Baru Harapan Baru bersama Sanofi Indonesia dan Rumah Sakit Pusat Pertamina di kawasan Barito, Jakarta, Selasa (13/11).
Namun sayang, banyak orang justru keliru menanggapi penyakit ini. Prof Sidartawan mengatakan, banyak keluarga Indonesia yang menangani penyakit ini dengan memisahkan makan dan minuman, begitu juga dengan cara memasak bagi penderita diabetes. Padahal, cara tersebut tidaklah perlu dilakukan.
"Misalkan, suami kena gula, istri dan anak enggak. Makannya dipisah, 1-2 kali enggak apa-apa, tapi terus-terusan itu enggak boleh. Itu salah. Kita tidak menganjurkan itu. Suami bisa makan bersama keluarga, makannya enggak usah dipisah tapi tidak bebas begitu juga dengan minumannya. Misalnya, makan nasi satu piring, yang lain bebas dua piring," terangnya.
Lebih lanjut, Prof Sidartawan menekankan pentingnya deteksi dini dan pentingnya gaya hidup sehat. Pastikan segera memeriksa kesehatan jika memiliki riwayat keluarga diabetes. Pasalnya, satu dari dua orang dengan diabetes tidak terdiagnosis dan tidak menyadari mereka diabetes, sehingga berakibat fatal menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit seperti jantung hingga kematian.
"Kalau sudah ada kasusnya, seperti bapak, ibu ada gula, hidup enggak sehat dan lahir gemuk segera periksa. Jangan tunggu gejala diabetes, segera lakukan pemeriksaan karena kalau gejala diabetes lapar, lemas, kencing terus itu sebetulnya gejala lanjut. Orang itu sudah lama sebenarnya kena gula," pungkasnya.
Apabila seseorang memiliki riwayat diabetes di keluarga, maka dipastikan penyakit tersebut akan menurun. Oleh karena itu, Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FACE menjelaskan pentingnya peran keluarga untuk menemukan, mencegah dan menangani penyakit tersebut.
"Enggak usah jauh-jauh, kita lihat saja sekitar kita dari keluarga. Tugas keluarga itu menemukan dan mencegah diabetes. Kalau ibu kena diabetes, anaknya pasti kena. Kalau ibu, bapaknya enggak kena diabetes, pasti kakek, neneknya kena diabetes. Dari gennya menurun ke kita," jelas Prof Sidartawan saat acara Bersahabat Dengan Insulin-Insulin Baru Harapan Baru bersama Sanofi Indonesia dan Rumah Sakit Pusat Pertamina di kawasan Barito, Jakarta, Selasa (13/11).
Namun sayang, banyak orang justru keliru menanggapi penyakit ini. Prof Sidartawan mengatakan, banyak keluarga Indonesia yang menangani penyakit ini dengan memisahkan makan dan minuman, begitu juga dengan cara memasak bagi penderita diabetes. Padahal, cara tersebut tidaklah perlu dilakukan.
"Misalkan, suami kena gula, istri dan anak enggak. Makannya dipisah, 1-2 kali enggak apa-apa, tapi terus-terusan itu enggak boleh. Itu salah. Kita tidak menganjurkan itu. Suami bisa makan bersama keluarga, makannya enggak usah dipisah tapi tidak bebas begitu juga dengan minumannya. Misalnya, makan nasi satu piring, yang lain bebas dua piring," terangnya.
Lebih lanjut, Prof Sidartawan menekankan pentingnya deteksi dini dan pentingnya gaya hidup sehat. Pastikan segera memeriksa kesehatan jika memiliki riwayat keluarga diabetes. Pasalnya, satu dari dua orang dengan diabetes tidak terdiagnosis dan tidak menyadari mereka diabetes, sehingga berakibat fatal menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit seperti jantung hingga kematian.
"Kalau sudah ada kasusnya, seperti bapak, ibu ada gula, hidup enggak sehat dan lahir gemuk segera periksa. Jangan tunggu gejala diabetes, segera lakukan pemeriksaan karena kalau gejala diabetes lapar, lemas, kencing terus itu sebetulnya gejala lanjut. Orang itu sudah lama sebenarnya kena gula," pungkasnya.
(nug)